Minggu, 27 September 2015

TRIP JELAJAH BADUY DALAM



Bagi teman-teman bloggerku yang ingin merasakan liburan yang gak biasa. Bosan dengan liburan di kota besar, yang hanya menjelajah dari satu Mall ke Mall yang lain.

Yuk, Gabung dengan komunitas Angkat Ransel Menjelajahi Baduy Dalam dan rasakan sehari menjalani hidup seperti orang suku Baduy Dalam, tanpa listrik, tanpa sarana transportasi dan bahan-bahan kimia. Kita juga bisa mempelajari Budaya Suku Baduy Dalam dan menikmati panorama nan asri dan jauh dari polusi. Info lengkap dibawah yaaa....

ITINERARY TRIP BADUY DALAM 14-15 November 2015
DAY I, Sabtu, 14 November 2015
07.30 : kumpul dan meeting point di stasiun tanah abang.
08.00 : berangkat menuju Rangkas
10.00 : berangkat  menuju ciboleger (baduy luar).
11.30 : perkiraan tiba di ciboleger.
12.00 : ISOMA. persiapan trekking.
14.00 : lanjut tracking kampung cibeo ( baduy dalam ).
13.00 : tiba di kampung gazeboh, lanjut istirahat sejenak dan hunting photo.
17.30 : perkiraan tiba di baduy dalam lanjut drop barang ke rumah penduduk.
18.00 : ISOMA
19.00 :  Istirahat (ngobrol2 bareng orang baduy dan ngobrol bareng bersama peserta lain ^_^ )

DAY II, Minggu, 15 November 2015
05.00 : bangun pagi Solat, repacking untuk persiapan pulang.
06.00 : jalan2 mengelilingi kampung cibeo.
07.00 : sarapan pagi.
08.00 : start trecking menuju baduy luar (lewat jembatan akar)
12.00 : tiba di ciboleger (baduy luar).
12.30 : ISOMA
13.30 : Ciboleger – Rangkas
16.00 : Pulang menuju Jakarta

PERALATAN PRIBADI yang dianjurkan untuk dibawa :
- Daypack
- Pakaian Ganti
- Sepatu/Sandal Treking
- Jaket/Pakaian Hangat
- Sleeping bag (disarankan)
- Topi/Jas hujan/Ponco
- Peralatan bersih diri
- Senter/ Headlamp
- Lotion Anti Nyamuk
- Obat-obatan dan snack pribadi
Membawa logistik misal (sarden, mie instant) untuk dimasak bareng2
CATATAN :
LARANGAN di BADUY DALAM :
§  Tidak boleh menggunakan sabun, pasta gigi  dan bahan lainnya yang mengandung kimia.
§  Tidak merusak lingkungan dan menghargai pelaturan masyarakat baduy

NOTE : ITINERARY DIATAS BERSIFAT TIDAK MENGIKAT, TERGANTUNG KONDISI DI LAPANGAN
BIAYA : 225ribu./org
INCLUDE :
- Tiket KA Tanah abang - rangkas PP
- Elf Rangkas - Ciboleger PP
- Penginapan di Baduy Dalam
- Tiket masuk
- Tips guide Lokal

EXCLUDE :
- Asuransi
- Transportasi dari rumah masing2 ke lokasi meeting point (stasiun Tanah Abang)
- Pengeluaran dan logistik pribadi
- Porter

SYARAT DAN KETENTUAN :
1. Peserta yang akan mendaftar wajib membayar DP sebesar Rp.150.000
2. Peserta yang mengundurkan diri dapat membatalkan minimal 7 hari sebelum keberangkatan lewat dari itu pembayaran tidak dapat di kembalikan (hangus) atau peserta dapat menggantikan dengan orang lain.
3. Peserta yang membatalkan diri max 14 hari sebelum keberangkatan menerima refund dari DP sebesar 50.000 setelah terkena potongan biaya administrasi 100.000 (harap maklum)
4. Jadwal acara dapat berubah bila terjadi faktor non teknis di lapangan
5. Pelunasaan minimal 7 hari sebelum hari keberangkatan yah.
NOTE : Untuk Pembayaran DP bisa di Transfer ke Rek BCA.
Atas nama : EEM AEMA
Nomor Rek : 0751440544

Jika sudah transfer harap info dan bukti transfer dikrim via email atau Whatsapp

CARA PENDAFTARAN :
Bagi temen2 yang mau gabung bisa email ke rinsholic@gmail.com atau aema_505@yahoo.com
Subject: TRIP BADUY
isi: nama, no hp, alamat email

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Contact Person :
EMA         : 085693193246 (Call, sms or Whatsapp)
RINA        : 081213542263 (Call, sms or Whatsapp)
JAYA        : 085692120644 (Call, sms or Whatsapp)

Minggu, 23 Agustus 2015

KAMI DAN LAWU

Kali ini aku dan teman-temanku berencana ber-pelesir ke gunung Merapi, tapi karena insiden meninggalnya anak Atmajaya yang terjatuh di kawah Merapi sehingga untuk sementara waktu gunung merapi ditutup untuk pendakian.
Sedih sih.. karena aku dan teman-temanku ingin sekali ke Merapi. Dari cerita temanku yang sudah pernah ke Merapi aku mendengar bahwa Merapi adalah tempat yang luar biasa indah, dan itupun dibuktikannya dengan menunjukkan foto, yang terus terang membuatku iri setengah mati, karena aku ingin melihat secara langsung tempat yang luar biasa itu. Dan kabar kalau Merapi ternyata ditutup untuk sementara waktu sempat  membuatku kecewa. Tapi yaah karena aku dan teman-temanku bukanlah orang cepat patah arang, maka kami langsung mengalihkan tujuan pelesiran kami ke gunung Lawu.

 



Blog ini aku mulai tulis saat aku sedang bengong di kereta dan baru selesai aku tulis sekarang (Aug'15).
Aku menaiki kereta api ekonomi Brantas dari stasiun Senen yang berangkat pukul 16.00 dan direncanakan akan tiba di stasiun Solojebres jam 2 subuh.
Setelah sampai di stasiun kami beres-beres cantik dulu di mushola stasiun, lalu setelah itu kami makan di warung nasi depan stasiun Solojebres (Just info, Kedelai gorengnya muanteeb!).
Sekitar jam 4 subuh kami jalan menggunakan mobil angkutan barang yang kami sewa. Harga sewa sekitar 300ribu dibagi 15 org jadi perorang di kenakan biaya Rp. 30 ribu saja sampai ke kaki Gunung Lawu.


Kami tiba di basecamp Cemoro Sewu pukul 06.00 pagi dan kami langsung disambut dengan udara yang dingin dan berkabut tebal di kaki gunung Lawu. Karena kabut dirasa cukup tebal maka kami memutuskan untuk memulai pendakian saat matahari menampakkan dirinya, dan alhasil kamipun mulai mendaki jam 8 pagi. Biaya masuk gunung Lawu perorang adalah sebesar Rp.10.000,- biaya itu untuk 2 hari lho...

Perjalanan ke puncak gunung Lawu lewat Cemoro Sewu tidak terlalu berat. Ada 6 pos yang harus kami lewati untuk sampai puncak dan rata-rata ditiap pos ada tersedia warung yg menjual aneka makanan dan minuman. Jadi sebenarnya bawaan kita tak perlu terlalu banyak, karena toh untuk makanan kita bisa beli dari warung yang ada di tiap pos.




Selama perjalanan kami menuju puncak, rute terberat menurutku pribadi ada di perjalanan antara pos 3 ke pos 4, karena jalannya cukup curam. Tapi jangan membayangkan kecuraman seperti memanjat tebing lhoo, kecuramannya gak sadis-sadis banget koq karena jalannya adalah bebatuan yg menyerupai anak tangga jadi masih aman untuk dilalui. Dalam perjalanan aku melihat rombongan orang tua yang juga turut mendaki, dan ketika aku bercakap-cakap dengan mereka aku baru tahu ternyata tujuan mereka ke puncak gunung Lawu adalah untuk bersembahyang, ternyata di puncak gunung terdapat Kuil kecil yang memang biasa dipakai untuk bersembahyang Selain itu, konon katanya mata air di puncak gunung Lawu, oleh beberapa orang, dipercaya bisa membuat awet muda (jika dibasuh ke muka) dan menyembuhkan penyakit (jika diminum). 

Karena kami berjalan dengan santai maka waktu yang dihabiskan untuk sampai ke puncak cukup lama, kami tiba di puncak gunung menjelang malam, sekitar jam 18.00, sesampainya di puncak kami  langsung memasang tenda dan memasak makanan yang kami bawa
Seperti biasa, ketika kami naik gunung, di pagi hari kami selalu berburu matahari terbit, karena itu keesokan paginya kami menanti untuk melihat matahari terbit dari pucak Gunung Lawu sambil ber-narsis ria. Kami sangat senang karena setiap kami mendaki dan sampai ke puncak, kelelahan kami selalu terbayar dengan pemandangan yang indah dari atas gunung. Dari aktivitas mendaki gunung saya pribadi belajar untuk menahan ego pribadi dan bekerja sama dengan teman seperjalanan untuk sampai pada tujuan kami, puncak gunung. Kami tidak hanya berbagi makanan dan tenda, tapi kami juga berbagi beban, kelelahan dan berbagi keceriaan.



 ----Salam Petualang!----

Kamis, 28 Mei 2015

Aku dan Merbabu (part 1)

Lebih dari dua tahun lalu untuk pertama kalinya aku diajak naik gunung. Dan entah wangsit apa yang membuatku berkata "iya" pada ajakan temanku yang menurutku agak ekstrim itu.

Gunung yang kami naiki adalah gunung Merbabu. Aku bersama rombongan temanku bertemu di stasiun kereta api Senen, dan berangkat menggunakan kereta kelas ekonomi yang harganya hanya berkisar 60.000 rupiah saja. Perjalanan sekitar12 jam kami tempuh sampai ke stasiun Kutoarjo. Dan dari situ kami menyewa angkot sampai Terminal bis Tidar, dari terminal Tidar kami menaiki angkutan semacam metromini, tapi aku lupa jurusan dan nomornya, yg pasti setelah menaiki metromini kami harus menyewa mobil pickup lagi sampai ke bascamp kami di kaki gunung Merbabu.

Kami memulai trekking di malam hari, dan aku sangat suka trekking di malam hari karena tidak panas, tak takut kulit menjadi gelap dan badan jg tidak kedinginan karena banyak bergerak. Saat kami memulai pendakian beberapa temanku mendengar suara kakek" batuk", itu menyebabkan suasana sedikit mencekam karena diantara kami tidak ada yg batuk dan tidak ada org tua jugaa, pluss malam itu sudah lewat dari jam 10 malam jadi keadaan gunung itu gelap dan sepii sekali. Hanya ada rombongan kami saja. beruntung aku tak mendengar suara batuk ituu.. ;)
Lewat tengah malam kami memutuskan untuk beristirahat di pos 1. Dan walau baru di pos satu, pemandangan pagi hari sangat indah. Take a look yaa!